Contoh Paragraf Induktif | Contoh Kalimat Induktif Lengkap

ArtikelPintar.comContoh Paragraf InduktifContoh Kalimat induktif – Apa yang dimaksud dengan paragraf induktif? Paragraf Induktif merupakan paragraf yang awali dengan menuliskan penjelasan keterangan kemudian ditutup dengan kalimat pokok/inti utama. Secara sederhana, paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya ada di bagian akhir dari paragraf. Benar, paragraf induktif adalah kebalikan dari Paragraf Deduktif. Pada contoh paragraf induksi atau induktif umumnya terdapat kalimat yang bersifat sebab dan akibat. Sering juga disebut paragraf khusus ke umum.

Jenis Pola Paragraf Induktif

Sebelum masuk ke bagian contoh paragraf induktif, ada baiknya kita mengetahui jenis paragraf induktif terlebih dahulu agar ke depannya, kita mengerti konsep dasar dari paragraf induktif. Jenis pola paragraf induktif meliputi:

A. Pola Generalisasi

merupakan pola paragraf yang bersifat mengembangkan kalimat (peristiwa) khusus dengan hasil berupa kesimpulan yang memiliki sifat lebih umum.

Contoh paragraf induktif pola generalisasi:

Setelah hasil ujian farmakologi mahasiswa farmasi semester dua dibagikan, ternyata Andi, Budi, Chandra dan Dony mendapatkan nilai sembilan. Mahasiswa lain hanya kebanyakan hanya mendapat nilai delapan. Hanya satu orang yang tidak mendapatkan nilai karena sedang sakit ketika ujian berlangsung. Maka dari itu, bisa kita simpulkan bahwa mahasiswa farmasi semester dua cukup memahami terhadap mata kuliah farmakologi.

Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:

  1. Nilai sembilan yang diperoleh Andi, Budi, Chandra dan Dony adalah peristiwa/kalimat khusus.
  2. Peristiwa khusus di atas dihubungkan dengan logika.
  3. Kesimpulan bersifat umum (general) ketika diakhir paragraf terdapat kalimat “mahasiswa semester dua cukup memahami”.
  4. Pada kesimpulan terdapat kata “cukup” karena masih ada satu orang yang belum ikut ujian. Jika semuanya ikut ujian dan mendapatkan nilai 8 atau 9, maka kesimpulannya akan berubah menjadi “mahasiswa semester dua sudah menguasai mata kuliah farmakologi”.

B. Pola Analogi

merupakan pola dalam menyusun paragraf untuk memperbandingkan dua objek yang bersifat kurang lebih sama. Pola analogi ini beranggapan jika memiliki persamaan pada sisi tertentu, tentu juga akan ada persamaan lain di sisi lainnya.

Contoh paragraf induktif pola Analogi:

Alam raya yang kita ketahui beroperasi dengan teratur, sama halnya dengan sebuah mesin. Bintang, planet dan satelitnya serta jutaan benda langit lainnya berorbit dengan teratur dalam keteraturan, seperti roda mesin yang berputar dengan teratur. Mesin yang presisi tersebut dibuat oleh manusia. Tidakkah aneh jika semesta yang luar biasa ini tidak ada penciptanya? Tentu saja ada penciptanya; Sang Maha Pencipta dan Maha Berkuasa; Allah SWT. Mesin yang dibuat dengan penuh harapan tentu si pembuatnya sangat sayang. Begitu pula dengan Allah SWT yang sayang dengan hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa.

Terlihat persamaan yang diumpamakan dalam paragraf di atas? Memang tidak sama secara fisik atau mekanik. Hanya saja penulis berusaha menyampaikan mesin yang katanya dibuat manusia dengan rumit agar bisa berjalan teratur, bagaimana dengan alam semesta? Tentu jika bukan dengan kuasa-Nya tidak akan ada keteraturan. Sehingga jatuh pada kesimpulan mesin yang “gampang” saja ada penciptanya. Apalagi alam semesta yang rumit ini, pastilah penciptanya adalah Yang Maha Hebat lagi Maha Bijaksana.

C. Pola Hubungan Kausal

merupakan pola yang digunakan dalam menyusun suatu paragraf berdasarkan beberapa fakta yang mempunyai hubungan sebab dan akibat (Pola Sebab-Akibat). Misalnya, jika tidur terlalu larut, kita bisa bangun kesiangan untuk ke sekolah. atau Nina mengurus kartu BPJS karena diwajibkan di tempat kerjanya. Dalam pola hubungan kausal, terdapat 3 sebab dan akibat, yakni:

    1. Sebab – Akibat
      Peristiwa atau kejadian X mengakibatkan peristiwa atau kejadian Y. Diawali dari peristiwa atau kejadian yang menjadi “sebab” dan diakhiri oleh kesimpulan yang menjadi “akibat”.
      Contoh paragraf induktif Pola Hubungan Kausal Sebab-Akibat:
      Selama kuliah di jurusan Farmasi, tidak pernah sekalipun Nancy terlihat serius dalam proses perkuliahan. Mungkin karena Nancy beranggapan bahwa dirinya tidak cocok kuliah di Farmasi karena lebih menyukai ilmu politik. Akibatnya, prestasi dan nilainya kurang memuaskan di semua mata kuliah farmasi.

      Kunci utama dalam menentukan pola sebab-akibat ini adalah cermat dalam menganalisa peristiwa atau kejadian yang menjadi “sebab”.

    2. Akibat-Sebab
      Pola ini adalah kebalikan dari pola sebelumnya. Pada pola ini kita akan melihat peristiwa atau kejadian yang menjadi “akibat” terlebih dahulu, kemudian menganalisa apa dan bagaimana “sebab”nya.
      Contoh paragraf induktif Pola Hubungan Kausal Akibat-Sebab:
      Kemarin Nindy tidak hadir di perkuliahan farmakognosi. Kuliah farmakokinetik hari ini juga tidak masuk. Sorenya terlihat teman kosnya keluar dari Apotek. Ah, pasti Nindy sedang kambuh sakit maag yang telah lama dideritanya.
    3. Sebab-Akibat1-Akibat2
      Dilihat dari nama polanya, berarti ada kejadian “sebab” yang memiliki lebih dari satu “akibat”. Sehingga menyebabkan rantai “akibat”.
      Contoh paragraf induktif Pola hubungan Kausal Sebab-Akibat1-Akibat2:
      Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat beberapa perusahaan mengubah strategi pengelolaan keuangannya. Ada yang melakukan penghematan pembelian produk bahan baku dari luar negeri dan ada pula yang merumahkan beberapa karyawannya agar perusahan bisa survive pada krisis kali ini. Karyawan yang dirumahkan tentu akan semakin berat karena kehilangan pekerjaannya sedangkan harga kebutuhan pokok terus meningkat.

Bagaimana? Sudah menangkap bagaimana pola paragraf induktif? Mudah-mudahan bisa dipahami, ya? 🙂

Beberapa Contoh Paragraf Induktif

Perhatikan beberapa contoh paragraf induktif berikut ini:

contoh paragraf induktif singkat
contoh paragraf induktif singkat

Selesai sudah artikel paragraf induktif beserta contohnya. Semoga bisa menjadi referensi dan bermanfaat bagi Anda 🙂