ArtikelPintar.com – Contoh Gurindam dan Maknanya – Lagi dapat pekerjaan rumah dari sekolah sehingga mencari kumpulan contoh gurindam? Sebelum masuk ke contoh, ada baiknya kita masuk ke definisi terlebih dahulu. Apa yang dimaksud dengan gurindam? Gurindam merupakan puisi Melayu lama yang memiliki 2 baris kalimat berirama akhir sama hingga menjadi 1 kesatuan utuh. Biasanya, baris nomor satu berisi sejenis persoalan, perjanjian ataupun masalah. Sedangkan baris nomor dua berisi solusi atau jawaban dari persoalan pada kalimat di atasnya. Bisa juga berisi akibat dari sebab masalah baris pertama.
Contoh gurindam beserta artinya bisa kita ambil contoh dari bahasa daerah India, yakni Tamil. Adalah Kirindam yang memiliki arti asal muasal perumpamaan atau amsal.
Contoh gurindam nasihat dan maknanya. Gurindam yang berisi nasehat memiliki ciri spesifik seperti memiliki 2baris dan akhiran dengan rima yang sama. Baris kesatu umumnya isyarat, hal/peringatan & baris nomor dua adalah jawaban atau akibatnya.
Jenis Contoh Contoh Gurindam dan Artinya
Sebelum masuk ke pokok pembahasan contoh gurindam dan maknanya, Anda wajib tahu jenis gurindam dengan contohnya.
Gurindam Berangkai Gurindam
Kata pertama pada setiap baris gurindam adalah sama, contohnya:
- Cinta yang tulus
Cinta yang sejati
Cinta yang tak pernah berubah
Cinta yang selalu abadi - Bunga yang indah
Bunga yang harum
Bunga yang menyegarkan
Bunga yang selalu menyenangkan - Kebahagiaan yang hakiki
Kebahagiaan yang sejati
Kebahagiaan yang tak ternilai
Kebahagiaan yang selalu dirasakan - Jalan yang lurus
Jalan yang benar
Jalan yang menuntun ke kebahagiaan
Jalan yang selalu diharapkan
Gurindam Berkait Gurindam
Bait pertamanya mempunyai hubungan dengan bait berikutnya. Contohnya:
Sebelum bekerja pikir dahulu agar pekerjaan selamat selalu
Kalau bekerja terburu-buru tentulah banyak keliru
Contoh Gurindam Dua Belas
Dan inilah contoh gurindam dua belas yang dibuat oleh Raja Ali Haji seorang sejarah sastrawan sekaligus pahlawan nasional yang meninggal di kepualuan riau. Dan dibwah ini adalah karya beliau dalam contoh gurindam dua belas yang kami sarikan dari wikipedia.
Contoh Gurindam I
Barang siapa tiada memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
maka ia itulah orang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terpedaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudarat.Contoh Gurindam II
Barang siapa mengenal yang tersebut,
tahulah ia makna takut.
Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang.
Barang siapa meninggalkan puasa,
tidaklah mendapat dua temasya.
Barang siapa meninggalkan zakat,
tiadalah hartanya beroleh berkat.
Barang siapa meninggalkan haji,
tiadalah ia menyempurnakan janji.Contoh Gurindam III
Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.
Apabila terpelihara kuping,
khabar yang jahat tiadalah damping.
Apabila terpelihara lidah,
nescaya dapat daripadanya faedah.
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan,
daripada segala berat dan ringan.
Apabila perut terlalu penuh,
keluarlah fi’il yang tiada senonoh.
Anggota tengah hendaklah ingat,
di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi.Contoh Gurindam IV
Hati kerajaan di dalam tubuh,
jikalau zalim segala anggota pun roboh.
Apabila dengki sudah bertanah,
datanglah daripadanya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir.
Pekerjaan marah jangan dibela,
nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong,
boleh diumpamakan mulutnya itu pekong.
Tanda orang yang amat celaka,
aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah,
itupun perampok yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar,
janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor,
mulutnya itu umpama ketur.
Di mana tahu salah diri,
jika tidak orang lain yang berperi.Contoh Gurindam V
Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai.Contoh Gurindam VI
Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
Cahari olehmu akan isteri,
yang boleh menyerahkan diri.
Cahari olehmu akan kawan,
pilih segala orang yang setiawan.
Cahari olehmu akan abdi,
yang ada baik sedikit budi,Contoh Gurindam VII
Apabila banyak berkata-kata,
di situlah jalan masuk dusta.
Apabila banyak berlebih-lebihan suka,
itulah tanda hampir duka.
Apabila kita kurang siasat,
itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Apabila anak tidak dilatih,
jika besar bapanya letih.
Apabila banyak mencela orang,
itulah tanda dirinya kurang.
Apabila orang yang banyak tidur,
sia-sia sahajalah umur.
Apabila mendengar akan khabar,
menerimanya itu hendaklah sabar.
Apabila menengar akan aduan,
membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Apabila perkataan yang lemah-lembut,
lekaslah segala orang mengikut.
Apabila perkataan yang amat kasar,
lekaslah orang sekalian gusar.
Apabila pekerjaan yang amat benar,
tidak boleh orang berbuat onar.Contoh Gurindam VIII
Barang siapa khianat akan dirinya,
apalagi kepada lainnya.
Kepada dirinya ia aniaya,
orang itu jangan engkau percaya.
Lidah yang suka membenarkan dirinya,
daripada yang lain dapat kesalahannya.
Daripada memuji diri hendaklah sabar,
biar pada orang datangnya khabar.
Orang yang suka menampakkan jasa,
setengah daripada syirik mengaku kuasa.
Kejahatan diri sembunyikan,
kebaikan diri diamkan.
Keaiban orang jangan dibuka,
keaiban diri hendaklah sangka.Contoh Gurindam IX
Tahu pekerjaan tak baik,
tetapi dikerjakan,
bukannya manusia yaituiah syaitan.
Kejahatan seorang perempuan tua,
itulah iblis punya penggawa.
Kepada segaia hamba-hamba raja,
di situlah syaitan tempatnya manja.
Kebanyakan orang yang muda-muda,
di situlah syaitan tempat berkuda.
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan,
di situlah syaitan punya jamuan.
Adapun orang tua yang hemat,
syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru,
dengan syaitan jadi berseteru.Contoh Gurindam X
Dengan bapa jangan durhaka,
supaya Allah tidak murka.
Dengan ibu hendaklah hormat,
supaya badan dapat selamat.
Dengan anak janganlah lalai,
supaya boleh naik ke tengah balai.
Dengan isteri dan gundik janganlah alpa,
supaya kemaluan jangan menerpa.
Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kafill.
Contoh Gurindam XI
Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.
Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Hendak marah,
dahulukan hujah.
Hendak dimulai,
jangan melalui.
Hendak ramai,
murahkan perangai.Contoh Gurindam XII
Raja mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri.
Betul hati kepada raja,
tanda jadi sebarang kerja.
Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu.
Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai.
Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti.
Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.
Makna dari Gurindam Dua Belas
Apa makna dari 12 fasal (pasal) yang ditulis oleh Raja Ali Haji dalam Gurindam12-nya? Silakan disimak:
- Fasal Pertama dan Kedua adalah nasihat religi terkait agama.
- Fasal Ketiga memberitahukan tentang budi pekerti, yakni tentang makan secukupnya dan menahan perkataan yang sekiranya berlebihan atau tidak perlu.
- Fasal Keempat mengajarkan tentang tabiat mulia yang berasal dari nurani/hati serta budi akal pikiran.
- Fasal Kelima adalah keutamaan pendidikan serta memperbanyak bergaul dengan orang berilmu.
- Fasal Keenam tentang tata bergaul. Yaitu, cari kawan yang baik dan guru pembimbing sejati untuk memberikan pelajaran mana yang baik & buruk.
- Fasal Ketujuh memiliki isi tentang nasehat bahwa orang tua wajib mengajarkan budi akhlak pekerti kepada anak-anak mereka sedari kecil dengan sebaik-baiknya.
- Fasal Kedelapan adalah tentang nasehat untuk waspada terhadap orang yang curang dan tidak memiliki prasangka buruk kepada orang lain.
- Fasal Kesembilan memiliki makna nasehat terkait moral pergaulan wanita dan pria serta pendidikan.
- Fasal Kesepuluh berisi nasehat agar anak wajib menghormati orang tua mereka.
- Fasal Kesebelas memberikan nasehat untuk para pemimpin agar amanat dan jangan melakukan tindakan tercela dan setia.
- Fasal Keduabelas khusus memberikan nasehat bahwasanya kematian itu pasti dan ada kehidupan setelahnya di akhirat kelak.
Demikian kami sampaikan, semoga artikel tentang gurindam dan maknanya ini bisa bermanfaat bagi kita semua.